Dukung UMKM Babinsa Motivasi Pengrajin Tikar Anyam Tradisional


Cilacap - Babinsa Koramil 14/Cimanggu Serda Pandu Iriyanto, sambangi warga desa binaannya yang berprofesi sebagai pengrajin tikar anyam tradisional dari daun pandan, di Dusun Cacaban Desa Negarajati, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Senin (10/4/23)

Adalah Darsinah (49) warga Dusun Cacaban Grumbul Karanganyar RT 02 RW 05 Desa Negarajati Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap, yang sehari-hari bekerja membuat tikar anyam tradisional dari bahan baku daun pandan.

Serda Pandu Iriyanto menuturkan Guna meningkatkan kapasitas produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Babinsa membantu dan memberikan motivasi kepada kelompok pengrajin tikar anyam tradisional, sekaligus untuk mempererat hubungan silaturahmi antara Babinsa dengan warga desa binaan.

"Kepada para pengrajin tikar anyam untuk lebih meningkatkan kualitas produknya, dengan harapan nantinya dapat dilirik oleh pemerintah, sehingga dapat membantu para pengrajin tikar anyam tradisional agar lebih maju, baik pendanaan maupun penjualan", ujarnya.

Di tempat berbeda, Danramil 14/Cimanggu mengatakan bahwa Kegiatan ini bertujuan untuk mendongkrak usaha rakyat, dari tingkat kecil dan menengah, sehingga kemakmuran rakyat dapat terwujud.

"Tidak hanya sekedar memberikan motivasi saja kepada warga, akan tetapi menjalin silaturahmi yang baik antara TNI dengan Rakyat. Sangat penting dilaksanakan kegiatan anjangsana melalui Komunikasi Sosial (Komsos), untuk mengetahui situasi di wilayah, baik dari segi geografi, demografi dan kondisi sosial (Geo, Demo dan Komsos) hingga wilayah terkecil, yakni desa", tegasnya.

Pembuatan tikar anyam dari daun pandan tidak semudah yang kita bayangkan, memerlukan kesabaran, keuletan dan kreatifitas yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Proses awal di mulai dari pembersihan dan penyerutan daun pandan sesuai keinginan, dilanjutkan dengan perebusan daun pandan hingga kurang lebih 45 menit, agar getah pandan hilang dan berubah warna.

Proses selanjutnya kita rendam lagi menggunakan air biasa selama kurang lebih 1x24 jam, setelah itu kita jemur di terik matahari hingga kering dan berubah warna menjadi warna khas pandan, daun pandan pun siap untuk diolah menjadi tikar anyam tradisional.

Menurut Darsinah "Harga jual tikar anyam tergantung ukuran, untuk ukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm di bandrol dengan harga Rp. 35.000,- Apabila ukurannya lebih besar bisa mencapai Rp. 50.000,- sampai Rp. 100.000,- ", ungkapnya.

"Saya mewakili pengrajin tikar anyam Dusun Cacaban mengucapkan banyak terima kasih kepada Babinsa yang telah hadir meluangkan waktunya untuk bersilaturahmi dan memberikan dukungan moril serta motivasi kepada kami, semoga kedepannya hasil produksi tikar anyam tradisional khususnya di Desa Negarajati akan semakin maju dan diminati para konsumen", ujar Darsinah.

 

(R14)

Belum ada Komentar untuk "Dukung UMKM Babinsa Motivasi Pengrajin Tikar Anyam Tradisional"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel